Jumat, 12 Desember 2008

I P T E C (Inspiring People to Educate Community)

Ni dia tampilan majalah yang merupakan hasil kerja keras dari tim solid Erinna Kristanti, Mariana Kurniawati, Devina Julaidi, Fronika Puspita, n Daisy Ariskawati.

YOU GO GIRL!

cover



editorial-content-crew



rubrik e-event



rubrik e-science



rubrik e-update



rubrik e-people



rubrik e-spot

special thanx to :
rendy kurniawan, pa david hutani, panitia scommdex 2008, pa moch. rifa'i, miss dessy, ce j.co, and absolutely God.

Kamis, 11 Desember 2008

TECHNO REACH THEM


Mbak Sum adalah pembantu di kos-kosan kita. Kebetulan karena ada tugas Pertekom ini makanya Mbak Sum kita jadiin TO (target operasi) buat diajarin tentang e-mail. Sekalian itung-itung beramal, bagi-bagi ilmu yang udah kita punya ke orang laen. Hahahaha.

Sekarang, Mbak Sum udah punya e-mail loh. Bagi temen-temen yang ada hubungannya sama kos kita di Siwalankerto Timur I/97A dan berkepentingan sama Mbak Sum, sekarang bisa melalui e-mail. Kirim aja e-mail kalian ke mbaksum97@yahoo.co.id. Hehehe. Eits jangan salah. Orang seperti Mbak Sum pun kan berhak mencicipi teknologi jaman sekarang.


teknologi buat kita semua

Hm. Ngajarin Mbak Sum pertamanya memang aga sulit karena Mbak Sum bener-bener buta internet dan ga biasa pake laptop. Tapi setelah dijelasin dan dianalogiin kalo e-mail itu kaya surat biasa cuma dalam wujud digital, Mbak Sum sepertinya udah lumayan nangkep apa e-mail itu. Beliau juga terlihat lumayan excited melihat kecanggihan teknologi macem e-mail sekarang ini. Berikut komentar dari Mbak Sum :
"Wah, lek kirim tulisan kaya gini bisa langsung nyampe ya. Cek cepete, Nik. Kok isa ya? Aku yo baru tau loh lek ada sing kayak gini. Canggih ya teknologi sekarang ini. Mbok ya aku diajarin sing laen. Ben aku isa tau sing laene. Jadi kan tambah canggih gitu.".

Sip dech, Mbak. Nanti kalo ada kesempatan lagi kita ajarin lagi dech, Mbak.

MBAK SUM FOR TECHNOLOGY! YEAH!

BUDGET MINIMAL UNTUK KEPUASAN MAKSIMAL


ICT (information and communicatio
n technology) yang dalam bahasa Indonesia berarti teknologi komunikasi dan informasi, sering diidentikkan dengan gadget-gadget dan website-website terkini yang banyak digunakan orang untuk berkomunikasi.

Misalnya aja..


Saat ini ICT bukan lagi teknologi mewah dengan budget selangit, bukan juga teknologi yang sulit dipelajari. Hanya butuh sedikit biaya dan kesabaran buat mengenal lebih dalam teknologi-teknologi itu.

Kalo ada pertanyaan “gadget apa yang paling sering kamu gunakan?”, mungkin kebanyakan orang akan menjawab ‘handphone’. Hampir setiap hari, bahkan mungkin setiap saat, HP tak luput dari genggaman. Entah itu hanya untuk sekedar sms, telpon, dengerin musik, foto-foto, atau menggunakan teknologi termutakhir 3G buat video call. Mungkin banyak orang berpikir internet hanya bisa diakses melalui HP HP mahal dan berteknologi tinggi. Tapi kenyataannya, tidak hanya HP mahal yang bisa mengakses internet. HP Nokia 6630 yang kupunya contohnya.


Sedikit cerita, aku mulai pake HP ini sejak kelas 1 SMA. Jadi kalo ditotal, sampai sekarang uda sekitar 6 taun aku pake HP ini, dan belum terpikir untuk beli HP baru. Selain karena belum ada HP baru yang menarik perhatian, aku juga masih nyaman memakai HP ini (meskipun keypadnya uda tergores-gores sampai nomernya uda nggak kelihatan, tapi tak apalah). Apalagi aku baru 'ngeh kalo HPku ini meskipun jadul tapi pinter juga ternyata. Model dan casing boleh jadul, tapi ngga gaptek donk. Memang HP ini masih belum bisa dipake video call karena belum ada kamera depannya. Tapi percaya ngga, HP Nokia 6630ku ini bisa mengakses internet, buka website dan download, sampai chatting lewat e-buddy? Lumayan buat menghalau kebosanan di saat dosen mulai membosankan (wah,buka kartu ni). Jadi tambah nyaman berlama-lama pake HP ini.

Ternyata, buat dapetin teknologi terkini ngga harus mengeluarkan budget yang selangit.

Rabu, 10 Desember 2008

FROM MZ TO AM

me and the world

Dua orang artis nasional yang cantik dan ganteng lagi-lagi kena masalah yang sampe membuat mereka berurusan sama pengadilan. Berita ini udah menuhin semua slot berita di acara infotainment semua stasiun tivi di Indonesia. Awal ceritanya, MZ alias Marcella Zalianty, pernah bisnis sama seorang cowo berinisial AS alias Agung Setiawan. Bisnis mereka ternyata ga berjalan lancar dan kayanya jadi ada urusan utang-piutang juga. Marcella yang sekarang ini kayanya lagi bankrupt karena film yang diproduksinya ga laku, nagih uang dia yang masih nyangkut di Agung. Sayangnya, sebelum Agung sempet memenuhi kewajibannya, dia keburu dikeroyok sama tim pansernya Marcella yang isinya ada si ganteng imut Ananda Mikola dan adiknya Moreno Soeprapto.

Dua laki-laki ganteng yang doyan kekerasan?

Kasus ini sampe ke telinga pengadilan karena Agung bener-bener udah kesiksa secara fisik dan mental. Denger-denger, selain ditonjok dan ditendang, dia juga sempet diancem segala. Ancemannya pun ga sembarangan. Sampe bawa-bawa masalah ngebakar salah satu organ pentingnya laki-laki segala. Alhasil, Agung pun ngelaporin tindakan tim panser ini ke pengadilan. Marcella dan kawan-kawan tentunya membantah berita-berita yang tersebar sekarang donk. Mereka dateng ke polisi dan bilangnya mereka cuma diperiksa aja. Sampe sekarang juga masih belum jelas tuch akhir dari kasus ini gimana.


Sedang bermasalah.

Sebenernya yang mau ditekankan disini bukan masalah siapa sech Marcella Zalianty, Ananda Mikola, atau orang-orang lain yang terlibat di dalamnya. Tapi betapa dunia keartisan itu adalah dunia yang serba ga terduga ya. Selain kehidupan artis yang ruang privasinya jadi sangat sempit, entah kenapa artis itu sekarang ini selalu deket banget sama kasus-kasus yang negatif. Udah berapa kali kejadian peristiwa kaya gini? Yah, entah si artis yang jadi korban atau si artis yang jadi pelaku, tapi kejadian kaya gini bukan sekali atau dua kali. Dunia selebriti itu ternyata deket sama narkoba, kekerasan, ajep-ajep, sosialita. Kasus Marcella ini contohnya, walaupun belum kebukti bener, tapi tetep aja semakin membuat hati miris. Kok kayanya idup seorang artis itu ga ada yang bener sech? Bisanya cuma tonjok-tonjokan, tendang-tendangan, gebug sana gebug sini, bayar pengacara dan kasus selesai. Tragis banget kalo dibandingin sama uang yang mereka punya. Mungkin mereka bergelimang harta, fasilitas dan kekuasaan tapi idupnya ga beres banget ya. Penuh dengan tindakan yang cuma berdasarkan emosi bukan logika.

Dari sini, pengen ngasi tau aja sech, kalo dunia selebriti itu ga seperti yang kita liat di sinetron atau film-film. Banyak artis yang idupnya berkebalikan sama peran yang mereka mainin dan mereka ga nemuin kebahagiaan di dunia selebriti itu. Kasian kan. Sebagai manusia, entah peran dan status apa yang kita punya, harusnya kita bisa bahagia idup di dunia yang kita jalanin. Entah itu dunia perkuliahan, dunia kerja, dunia seniman, dunia wirausawan, dan laen-laen. Idup baek-baek, jangan melakukan hal-hal yang bikin malu diri sendiri. Seperti Marcella dan kawan-kawan sekarang ini, susah kan ngembaliin martabat mereka di dunia artis kalo namanya udah tercoreng kasus kekerasan kaya gini?


THINK FIRST BEFORE YOU DO SOMETHING.

Jumat, 05 Desember 2008

BETAWI AJE!

Nyok, kita nonton ondel-ondel, nyok!

Nyok kita ngarak ondel-ondel, nyok!

Ondel-ondel ada anaknya nye.

Anaknya ngider-der ideran.

Mak! Bapak ondel-ondel ngibing ser!

Ngarak penganten disunatin.

Goyangnya asik ndut-ndutan.

Yang ngiringin enjot-njotan!

Plank dung plang dung plang plak..plak..plak!

Gendang nyaring ditepak.

Yang ngiringin nandak pada surak-surak.

Tangan iseng jailin.

Pale anak ondel-ondel.

Tarukin puntungan, rambut kebakaran.

Anak onel-ondel jijikrakan.

Kepale nyale berkobaran.

Yang ngarak pada kebingungan.

Disiramin air comberan

Lirik lagu di atas pasti familiar di telinga kita walaupun hanya lirik-lirik awal saja yang kita hafal. Selebihnya cukup didendangkan.

Indonesia adalah negara yang plural, multiculture, aneka ragam. Begitu banyak kebudayaan yang dekat dengan lingkungan kita sehari-hari saja, masih belum kita mengerti betul seluk-beluknya. Seperti kebudayaan yang ada di Pulau Jawa ini, BETAWI.

Apa yang ada di benak kita saat mendengar kata Betawi? Sinetron Si Doel Anak Sekolahan? Makanan nikmat soto betawi? Atau sebuah kebudayaan yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1930 dan sekarang sedang berjuang untuk tetap eksis di tengah metropolisnya Jakarta?


BETAWI, THE DESCRIPTION

Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau Suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, Melayu dan Tionghoa.

Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa Melayu Kreol yang digunakannya, dan juga kebudayaan Melayunya. Kata Betawi sebenarnya berasal dari kata "Batavia", yaitu nama kuno Jakarta yang diberikan oleh Belanda.

Pada tahun 1930, kategori orang Betawi yang sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai kategori baru dalam data sensus tahun tersebut. Jumlah orang Betawi sebanyak 778.953 jiwa dan menjadi mayoritas penduduk Batavia waktu itu. Namun, sejak akhir abad yang lalu dan khususnya setelah kemerdekaan (1945), Jakarta dibanjiri imigran dari seluruh Indonesia, sehingga orang Betawi — dalam arti apapun juga — tinggal sebagai minoritas. Mereka semakin terdesak ke pinggiran, bahkan ramai-ramai digusur dan tergusur ke luar Jakarta. Walaupun sebetulnya, ’suku’ Betawi tidaklah pernah tergusur atau digusur dari Jakarta, karena proses asimilasi dari berbagai suku yang ada di Indonesia hingga kini terus berlangsung dan melalui proses panjang itu pulalah ’suku’ Betawi hadir di bumi Nusantara.

Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing.

Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang Kromong, Rebana, Tanjidor dan Keroncong.


LOVE AND LEARN IT

Karena mix and match-nya, kebudayaan Betawi jadi menarik. Bahasa Betawi di lagu Ondel-Ondel terdengar lucu, suara dan bentuk tanjidor yang memekakkan telinga terdengar ramai, canda lenong terdengar segar. Budaya Arab, Belanda, Cina melebur menjadi satu dan menjadikan Betawi sebagai budaya yang unik. Ciri khasnya membuat kita ingat tentang budayanya.

Betawi dekat dengan kita, yang sekarang ini secara geografis terletak di satu pulau yaitu Pulau

Jawa. Ditambah lagi dengan keunikan lainnya yaitu, suku Betawi tinggal di tengah kota metropolitan Jakarta. Dan mereka survive. Mereka eksis sampai sekarang. Bahkan di tahun 90-an sinetron Si Doel dan Lenong Bocah menjadi tontonan primadona khalayak Indonesia. Budayanya eksis sampai ke program televisi.

Selain itu, ada sebuah stigma yang menarik tentang orang-orang Betawi. Masyarakat Betawi identik dengan masyarakat kelas dua. Pekerjaan mereka hanya sebagai petani atau guru yang notabene berpenghasilan kecil. Namun stigma itu berhasil dipatahkan dengan adanya nama-nama, Muhammad Husni Thamrin, Benyamin S, bahkan hingga Gubernur Jakarta saat ini, Fauzi Bowo. Anak-anak Betawi inilah yang membuktikan bahwa Betawi pun memiliki taring di masyarakat.

Ada beberapa hal yang positif dari Betawi yang bisa dipelajari antara lain jiwa sosial mereka sangat tinggi, walaupun terkadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius. Orang Betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orangtua (terutama yang beragama islam), kepada anak-anaknya. Masyarakat Betawi sangat menghargai pluralisme. Hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat Betawi dan pendatang dari luar Jakarta.

Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. Terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat Betawi masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi di lahan lahirnya sendiri, Jakarta. Namun tetap ada optimisme dari masyarakat Betawi bahwa generasi mendatang yang justru akan menopang modernisasi tersebut.

Jadi mulai sekarang, jangan lagi menggambarkan Betawi hanya dengan ondel-ondel, soto atau Si Doel. Karena Betawi tidak sesempit itu. Banyak hal yang bisa didapat dari budaya Betawi.


Selamat berkenalan dengan Betawi!

Sumber data : www.wikipedia.org